13 Juli, 2008

Bidadariku lagi


Hari ini, aku dikota Dumai, sudah seminggu tidak melihat bidadari kecilku, rindunya tidak terkira. aku tidak tahu, apakah kerinduan yang dalam seperti ini juga dialami oleh semua ayah baru di dunia, sejak lahir, hanya genap dua bulan aku bersama anak istriku menjalani hari-hari bersama, selepas itu, setelah habis masa cuti kerja istriku, ia kembali ke Dumai, tinggal diriku sendiri di Pekanbaru. tidak terlalu jauh memang jarak pekanbaru-Dumai, namun dengan jarak tempuh sekitar empat jam dan kondisi jalan yang berliku dan berlobang, cukup melelahkan juga.

tapi ahh... mendengar celoteh yang entah apa artinya...mendengar ketawa kecilnya...dan melihat senyum bidadari kecilku...semua rasa letih dan lelah hilang seketika....apalagi bila melihat wajahnya yang cantik seperti ini...



23 Juni, 2008

Bidadari Kecilku yang manis

Naora Dhabita; bidadari klecilku. manis khan.....



22 Juni, 2008

Menanti Bidadari

Dua puluh empat April Dua ribu delapan, adalah saat yang paling mendebarkan dalam hidupku, betapa tidak, sudah sejak dua hari yang lalu istriku masuk ke Rumah Bersalin untuk kehamilan pertamanya. menahan sakit yang juga tidak kunjung usai. Tepat jam tujuh tiga puluh menit pagi, melalui proses operasi, bidadari kecilku lahir. Tiada yang lebih membahagiakan saat menyaksikan sosok kecil dengan kaki tangan yang mungil, dan mata yang selalu terpejam perlahan bergerak dan menangis. Ah...bahagianya menjadi ayah baru...
"Naora Dhabita" itulah nama yang kami berikan untuk bidadari kecil itu. Bermakna pujangga yang bersinar atau bunga putih yang bercahaya seperti halnya kehadirannya menjadi cahaya kebahagiaan bagi kami.